9 Bahaya Mengeluh bagi Kesehatan Tubuh (No. 9 Waspada)
DokterSehat.Com – Mengeluh agaknya sudah jadi tabiat hampir setiap orang, walau dalam kadar yang berbeda-beda. Mengeluh dianggap sebagai cara terbaik dalam mengungkapkan segala bentuk kesedihan, kegalauan, kekecewaan, dan berbagai macam keluh kesah lainnya. Hati-hati, karena ternyata mengeluh itu berbahaya, lho! Apa saja sih bahaya mengeluh bagi kesehatan mental dan fisik kita?
Mengeluh, Wajarkah?
Tidak ada yang tidak pernah mengeluh. Sekuat dan setegar apapun seseorang, selalu saja ada momen di mana ia mengeluh. Pemicunya ada berbagai macam, mulai dari masalah pekerjaan, masalah sekolah, masalah keluarga, hingga masalah percintaan. Ditambah dengan kehadiran media sosial, aktivitas mengeluh jadi semakin sering dilakukan, utamanya oleh generasi masa kini.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan mengeluh. Sebagai manusia, terkadang kita perlu meluapkan emosi dengan tujuan ingin meredakan ‘beban’ yang dirasakan. Permasalahannya, aktivitas mengeluh ini acap kali dilakukan secara berlebihan dan terus-menerus. Mengeluh itu wajar, yang tidak wajar apabila mengeluh sudah jadi kebiasaan sehari-hari.
Bahaya Mengeluh bagi Kesehatan Tubuh
Kelihatannya mengeluh bisa membuat keadaan jadi lebih baik, namun hal ini sepenuhnya salah. Selain tidak benar-benar bisa menyelesaikan masalah, mengeluh berdampak negatif pada kesehatan, baik mental maupun fisik pelakunya. Berikut ini bahaya mengeluh yang perlu Anda ketahui.
1. Mengganggu Fungsi Kognitif
Studi yang dilakukan di Stanford University pada tahun 1996 mengungkapkan bahwasanya orang-orang yang sering mengeluh, volume hippocampus-nya—bagian otak yang mempunyai fungsi kognitif—mengalami penyusutan. Akibatnya, daya ingat menjadi berkurang.
Selain itu, mengeluh yang notabene mengeluarkan pikiran negatif akan memengaruhi neuron yang berada di dalam hippocampus. Sering mengeluh disebut hanya akan mengikis neuron tersebut. Padahal, Neuron tersebut berperan untuk memecahkan masalah.
2. Sering Berpikiran Negatif
Otak kita memiliki banyak sinapsis di dalamnya di mana sinapsis-sinapsis tersebut saling terpisah dalam ruang hampa. Ini disebut sebagai celah sinaps (synaptic cleft).
Saat sedang memikirkan sesuatu, sinapsis akan melepaskan zat kimia dan mengirimnya ke sinapsis lain melalui celah sinaps tersebut. Zat kimia tersebut lantas menghasilkan ‘jembatan’ bagi sinyal elektrik. Nah, sinyal-sinyal ini akan terus bertautan selama otak terus memikirkan sesuatu.
Itu sebabnya, jika Anda terus mengeluh, frekuensi pikiran negatif akan terus bertambah dan bertahan di dalam pikiran.
3. Temperamen
Dari aktivitas mengeluh yang terus menerus dilakukan, lama-kelamaan menjadikan Anda orang yang temperamen dan penuh kekesalan sepanjang waktu. Bahaya mengeluh yang satu ini tentu saja akan mengganggu kehidupan pribadi dan sosial Anda, bukan?
4. Memperpendek Usia
Ada ungkapan jika kita sering mengeluh, umur jadi lebih pendek. Hal ini tidak salah karena sebuah studi yang dirilis oleh Archives of General Psychiatry menunjukkan jika orang-orang yang optimis dan anti ngeluh cenderung memiliki angka harapan hidup 55 persen lebih tinggi daripada mereka yang pesimis dan sering mengeluh.
Logikanya, saat Anda mengeluh, tubuh akan mengalami stres dan depresi yang kemudian berdampak pada menurunnya daya tahan tubuh, pun metabolisme tubuh. Jika terus dibiarkan, kondisi tubuh akan terus mengalami penurunan dan bisa berakibat fatal sampai mengancam jiwa.
5. Meningkatkan Hormon Stres
Tanpa disadari, saat Anda mengeluh, tubuh akan menghasilkan hormon kortisol. Kortisol adalah hormon steroid dari golongan glukokortikoid yang diproduksi saat tubuh merasa terancam dan membutuhkan proteksi.
Bahaya mengeluh berupa naiknya hormon stres ini adalah ikut meningkatnya juga tekanan darah di dalam tubuh. Jika aktivitas mengeluh terus-menerus dilakukan, bukan tidak mungkin Anda akan menderita darah tinggi (hipertensi) yang kemudian memicu timbulnya penyakit-penyakit lain yang berbahaya.
6. Ikut Membuat Orang Berpikiran Negatif
Tak hanya diri sendiri, bahaya mengeluh juga bisa memberikan dampak negatif bagi orang-orang di sekitar Anda. Manakala sedang mengeluh, secara tidak langsung orang akan berusaha untuk memahami keluhan Anda sehingga akhirnya mereka pun ikut merasakan hal yang sama.
Respons yang disebut sebagai empati tersebut, alih-alih menyelesaikan masalah, justru malah memperburuk keadaan karena yang terjadi adalah, Anda akan mendapat ‘serangan’ pikiran negatif lainnya yang akan meningkatkan rasa stres.
Daripada mengeluh di depan orang lain, lebih baik jika Anda berusaha untuk mencari solusinya sendiri terlebih dahulu. Mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa juga pilihan yang lebih tepat guna mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi.
7. Memperburuk Citra Pribadi
Anda pikir dengan mengeluh di depan publik—seperti di media sosial—akan memperbaiki keadaan dan membuat orang-orang bersimpati? Di era sekarang di mana orang-orang cenderung dinamis dan mulai berpikiran terbuka, hal itu tidak akan terjadi.
Alih-aliih demikian, justru mengeluh hanya akan memperburuk citra pribadi Anda di mata orang lain. Orang-orang akan menganggap Anda sebagai pribadi yang pesimis, tidak pandai bersyukur, bahkan lemah. Akibatnya, bisa saja orang-orang malah jadi menjauhi Anda.
8. Tidak Percaya Diri
Ketika melihat orang lain yang lebih sukses daripada Anda, timbul rasa iri yang kemudian Anda ekspresikan dalam bentuk keluhan. Anda pun berubah menjadi seseorang yang tidak percaya diri. Kondisi psikologis seperti ini tentu akan semakin menghambat Anda untuk berkembang.
Alih-alih mengeluh, mengapa hal tersebut tidak Anda jadikan motivasi? Anda harus yakin bahwa ini semua hanya masalah waktu dan seberapa besar effort yang harus dilakukan. Jika mereka bisa, Anda juga pasti bisa!
9. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke
Mengeluh menandakan kalau kita sedang merasa depresi, putus asa, atau kecewa. Sekali dua kali, terlebih jika ada momen yang memang benar-benar tidak mengenakkan, wajar-wajar saja untuk Anda mengeluh.
Namun jika terus-terusan mengeluh apalagi untuk sesuatu hal yang seharusnya tidak perlu dipusingkan, yang terjadi pada Anda selanjutnya adalah risiko timbulnya bahaya mengeluh berupa penyakit akibat stres, sebut saja penyakit kardiovaskular seperti jantung dan stroke yang bisa mengancam jiwa.
Hindari Mengeluh, Alihkan Diri ke Kegiatan Positif
Setiap orang pasti punya masalah, hanya tinggal bagaimana ia menyikapi masalah tersebut. Alih-alih mengeluh dan terus larut dalam kesedihan, coba alihkan pikiran Anda ke kegiatan-kegiatan positif, seperti:
- Berolahraga
- Bersosialisasi dengan teman atau saudara (bukan curhat)
- Mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa
- Selalu bersyukur
Itu dia informasi mengenai bahaya mengeluh yang perlu Anda ketahui. Kalau sudah begitu, masih mau mengeluh juga? Semoga tidak, ya!
0 Response to "9 Bahaya Mengeluh bagi Kesehatan Tubuh (No. 9 Waspada)"
Posting Komentar